Rafflesia Zollingeriana

Rafflesia Zollingeriana


Rafflesia zollingeriana mempunyai ukuran bunga yang besar (,emcapai diameter 35 cm). dijumpai pertama kali oleh Koorders (1902) di Puger (Jember). Namun saat ini hanya dapat dijumpai di kawasan konservasi Taman Nasional Meru Betiri yang merupakan spesies endemik. Bunganya berdiameter 15–33 cm, Rafflesia zollingeriana dapat tumbuh pada akar dan batang inang tetrastigma lanceolarium dan Tetrastigma papillosum.

Proses terbentuknya bunga diawali dengan pembengkakan di dalam akar tumbuhan inang serta terbentuknya kuncup pada permukaan akar tumbuhan inang tersebut. Kuncup ini mulai dari diameter beberapa mm kemudian membesar terus sampai kuncup tersebut berukuran ± 17 cm dan kemudian kuncup tersebut seakan–akan robek yang berarti bunga mekar.

Banyaknya biji yang diproduksi oleh satu bunga betina dan banyaknya kuncup tumbuh pada mulanya menunjukan tumbuhan ini memiliki strategi r- selection dalam mempertahankan kelestarian populasinya, dengan mengutamakan jumlah individu yang besar dalam populasinya. Hal ini terlihat dari puluhan kuncup yang tumbuh hanya beberapa individu yang berkembang terus menjadi bunga, selanjutnya dari bunga yang mekar tidak semuanya yang menghasilkan biji, karena terjadi kegagalan penyerbukan (bunga jantan dan bunga betina mekar pada waktu yang berlainan), sehingga pengambilan kuncup oleh manusia secara liar seperti sekarang ini sangat mengancam kelestarian Rafflesia zollingeriana (Zuhud, 1988).

Pada umumnya Rafflesia zollingeriana hidup mulai dari kaki bukit sampai ke lereng–lereng sebelah atas. Kemiringan tempat tumbuh 85 %, ketinggian mulai dari 1 – 270 m dpl dan jarak garis pantai berkisar 9 – 1000 m.

Kondisi ekologis dari Rafflesia zollingeriana di Taman Nasional Meru Betiri adalah sebagai berikut : Jenis tanah tempat inang adalah latosol yang berbatu–batu, pH tanah agak masam, kandungan C organik, Ca, K dan Na sangat tinggi; N total dan kapasitas tukar kation (KTK) sedang; P tersedia sangat rendah, kandungan Mg dan kejenuhan basa sangat tinggi, ketebalan serasah dipermukaan tanah tempat perakaran inang antara 5 – 15 cm.

Habitat Rafflesia zollingeriana termasuk kedalam formasi hutan hujan tropika dataran rendah yang dicirikan adanya spesies–spesies dari famili Anacardiaceae, Annonaceae, Ebenaceae, Euphorbiaceae, Lauraceae, Moraceae, Sterculiaceae, Aosiasi tingkat pohon terdiri dari : Diospyros sp, Pterospermum diversifolium, Erythrina variegata, Ficus variegata dan maritima, Pterospermum diversifolium. Tetrastigma sp, Muraya paniculata dan Arenga sp. Sedangkan asosiasi tingkat semai dan tumbuhan bawah adalah Diospyros maritima, Donax canniformis, Colocasia sp, Litsea cubeba dan Pandanus sp.

Penyerbukan diduga dilakukan oleh : lalat hijau (Lucilia sp), lalat biru (Protocalliphora sp), lalat abu–abu (Sarcophaga sp), dan lalat buah (Drosophila melanogaster) dan lalat mata hijau (Tabanus sp), yang paling banyak dan sering mengunjungi bunga adalah lalat hijau (Lucilia sp) dan lalat biru (Protocalliphora sp). Pengurai jaringan bunga terutama dari spesies rayap tanah (famili Rhinotermidae), kumbang kecil (famili Cleridae dan Histeridae), springtails (ordo Colembolla) spesies cacing dari kelas nematoda dan larva berbagai spesies lalat penyerbuk serta berbagai spesies semut. Penyebar biji diduga dilakukan oleh serangga tanah seperti semut merah besar (famili Formicidae) dan rayap tanah (famili Rhinotermidaer) dan kemungkinan juga bisa larva lalat penyerbuk yang telah dewasa, sedangkan dari kelas mamalia; landak (Histix brachyura) tupai (Tupaia glis), babi hutan (Sus scfofa) dan kijang (Muntiacus muntjak). Hewan–hewan tersebut sering dijumpai berada di dekat habitat Rafflesia (Zuhud, 1988).

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...