Minggu, 29 Oktober 2006
http://www.republika.co.id/kirim_berita.asp?id=269814&kat_id=298&edisi=Cetak
Bunga Rafflesia
( )
Nama genusnya Rafflesia, diambilkan dari penemunya, TS Raffles. Ini bunga terbesar di dunia. Baunya busuk menyengat, menyerupai bau busuk bangkai ular. Lalat bangkai dan kumbang tertarik oleh bau bunga ini. Selain itu, seranggga itu mungkin juga tertarik oleh warnanya yang merah cerah, bertotol-totol putih seperti luka bernanah. Bentuknya seperti kawah. Dari jarak jauh, bau bunga ini sudah tercium, sehingga mendorong lalat mendatanginya, masuk ke dalam bunga dan melumuri punggungnya dengan serbuk sari. Bunga ini menghasilkan serbuk sari yang kental, dan semakin kental jika dibawa keluar oleh serangga, sehingga menjadi tahan lama.
Bunga ini mempunyai lima daun bunga, diameter ada yang mencapai 106 cm, diameter terkecil R manillana, hanya 20 cm. Berat, ada yang mencapai 11 kg (yaitu spesies R arnoldii). Rafflesia hidup sebagai parasit di tumbuyhan merambar, tetrastigma. Ada 15-19 spesies bunga Rafflesia
Rafflesia patma hidup di dataran rendah pantai selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Rafflesia patma ditemukan pertama kali pada 1825 di Nusa Kambangan, Jawa Tengah. Sedangkan Rafflesia rochussenii ditemukan di pegunungan Jawa Barat. Di Bengkulu, Sumatra, ditemukan juga bunga Rafflesia, yaitu Rafflesia arnoldii ini. Inilah spesies pertama yang ditemukan pada 1818 oleh TS Raffles dan Dr Joseph Arnold, di Bengkulu. Diameternya mencapai 97 cm.
Di Malaysia bisa ditemukan tujuh spesies, dan lima di antaranya hanya ada di Malaysia. Orang Malaysia menyebut bunga ini sebagai bunga padma. di Indonesia ada yang menyebutnya sebagai bunga bangkai. Padahal yang dimaksud bunga bangkai bukan bunga ini. Bunga bangkai yang dimaksud adalah bunga yang berbahasa Latin Amorphopallus.
Spesies yang ada di Malaysia yaitu Rafflesia cantleyi dan Rafflesia kerrii, ditemukan di Peninsular, Rafflesia arnoldii, Rafflesia pricei, Rafflesia keithii, Rafflesia tuan-mudae, dan Rafflesia tengku-adlinii ditemukan di Sarawak dan Sabah. Rafflesia kerrii, Rafflesia keithi, Rafflesia tuan-mudae, dan Rafflesia tengku-adlinii merupakan spesies endemik di Malaysia.
Di Jawa dan Sumatra, bunga ini hidup di ketinggian 500-700 meter dai permukaan laut. Bunganya berkembang selama 5-6 hari lalu layu. Bunga yangmati akan jatuh menimpa dirinya sendiri, berubah menjadi hitam sampai biji matang di dalamnya. Binatang seperti gajah dan tupai membantu distribusi biji bunga Rafflesia ini. Kuku atapun cakarnya binatang ini membantu biji Rafflesia masuk ke tetrastigma kemudian tumbuh di tumbuhan merambat itu.
Pada 1924, kebun Raya Bogor berhasil menanam biji Rafflesia rochussenii di tetrastigma, dan 4,5 tahun kemudian berbunga. Rafflesia dikenal sebagai bunga yang tak bertangkai, tak berdaun, dan tak berakar dengan benar. i atumbuh dalam pembuluh batang tetrastigma di sela-sela batang, terbentuk kuncup, dan setelah 18 bulan mekar menjadi bunga. Enam bulan setelah mekar, matanglah bijinya.
Rafflesia dapat berkembang di kawasan hutan yang banyak tumbuhan rambat tetrastigma, banyak binatang yang bisa menyebarkan bijinya ke tumbuhan tetrastigma. Di perlukan juga banyak binatang mikro yang dapat menginfeksi akar tumbuhan tetrastigma itu. Dibutuhkan pula populasi mamalia yang besar sehingga ketika mamalia mati menyediakan tempat berkembang serangga penyebar biji Rafflesia.
http://www.republika.co.id/kirim_berita.asp?id=269814&kat_id=298&edisi=Cetak
Bunga Rafflesia
( )
Nama genusnya Rafflesia, diambilkan dari penemunya, TS Raffles. Ini bunga terbesar di dunia. Baunya busuk menyengat, menyerupai bau busuk bangkai ular. Lalat bangkai dan kumbang tertarik oleh bau bunga ini. Selain itu, seranggga itu mungkin juga tertarik oleh warnanya yang merah cerah, bertotol-totol putih seperti luka bernanah. Bentuknya seperti kawah. Dari jarak jauh, bau bunga ini sudah tercium, sehingga mendorong lalat mendatanginya, masuk ke dalam bunga dan melumuri punggungnya dengan serbuk sari. Bunga ini menghasilkan serbuk sari yang kental, dan semakin kental jika dibawa keluar oleh serangga, sehingga menjadi tahan lama.
Bunga ini mempunyai lima daun bunga, diameter ada yang mencapai 106 cm, diameter terkecil R manillana, hanya 20 cm. Berat, ada yang mencapai 11 kg (yaitu spesies R arnoldii). Rafflesia hidup sebagai parasit di tumbuyhan merambar, tetrastigma. Ada 15-19 spesies bunga Rafflesia
Rafflesia patma hidup di dataran rendah pantai selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Rafflesia patma ditemukan pertama kali pada 1825 di Nusa Kambangan, Jawa Tengah. Sedangkan Rafflesia rochussenii ditemukan di pegunungan Jawa Barat. Di Bengkulu, Sumatra, ditemukan juga bunga Rafflesia, yaitu Rafflesia arnoldii ini. Inilah spesies pertama yang ditemukan pada 1818 oleh TS Raffles dan Dr Joseph Arnold, di Bengkulu. Diameternya mencapai 97 cm.
Di Malaysia bisa ditemukan tujuh spesies, dan lima di antaranya hanya ada di Malaysia. Orang Malaysia menyebut bunga ini sebagai bunga padma. di Indonesia ada yang menyebutnya sebagai bunga bangkai. Padahal yang dimaksud bunga bangkai bukan bunga ini. Bunga bangkai yang dimaksud adalah bunga yang berbahasa Latin Amorphopallus.
Spesies yang ada di Malaysia yaitu Rafflesia cantleyi dan Rafflesia kerrii, ditemukan di Peninsular, Rafflesia arnoldii, Rafflesia pricei, Rafflesia keithii, Rafflesia tuan-mudae, dan Rafflesia tengku-adlinii ditemukan di Sarawak dan Sabah. Rafflesia kerrii, Rafflesia keithi, Rafflesia tuan-mudae, dan Rafflesia tengku-adlinii merupakan spesies endemik di Malaysia.
Di Jawa dan Sumatra, bunga ini hidup di ketinggian 500-700 meter dai permukaan laut. Bunganya berkembang selama 5-6 hari lalu layu. Bunga yangmati akan jatuh menimpa dirinya sendiri, berubah menjadi hitam sampai biji matang di dalamnya. Binatang seperti gajah dan tupai membantu distribusi biji bunga Rafflesia ini. Kuku atapun cakarnya binatang ini membantu biji Rafflesia masuk ke tetrastigma kemudian tumbuh di tumbuhan merambat itu.
Pada 1924, kebun Raya Bogor berhasil menanam biji Rafflesia rochussenii di tetrastigma, dan 4,5 tahun kemudian berbunga. Rafflesia dikenal sebagai bunga yang tak bertangkai, tak berdaun, dan tak berakar dengan benar. i atumbuh dalam pembuluh batang tetrastigma di sela-sela batang, terbentuk kuncup, dan setelah 18 bulan mekar menjadi bunga. Enam bulan setelah mekar, matanglah bijinya.
Rafflesia dapat berkembang di kawasan hutan yang banyak tumbuhan rambat tetrastigma, banyak binatang yang bisa menyebarkan bijinya ke tumbuhan tetrastigma. Di perlukan juga banyak binatang mikro yang dapat menginfeksi akar tumbuhan tetrastigma itu. Dibutuhkan pula populasi mamalia yang besar sehingga ketika mamalia mati menyediakan tempat berkembang serangga penyebar biji Rafflesia.
No comments:
Post a Comment