Muko Rimau Itu Makin Terancam R afflesia hasselti termasuk bunga langka. Bunga padma ini juga disebut cendawan `muko rimau', karena mirip rona muka harimau itu. Ia juga disebut rafflesia merah putih Suringar. Suringar diambil dari nama penemu pertama kali, tahun 1918 di Muara Labuh dan Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Kini cendawan itu bisa ditemukan di kawasan hutan yang berada di pinggiran Desa Semambu, Kecamatan Sumai, Kabupaten Muara Tebo. Lokasi Rafflesia hasseltii ini berada di kawasan penyangga Taman Nasional Bukit 30. Sebelumnya ia berada di enklav wilayah HPH dan kini statusnya sudah menjadi areal penggunaan lain. Ada beberapa lokasi sebaran rafflesia di desa ini. Dari pelacakan yang dilakukan bulan Juli 1999, diketahui cendawan ini banyak ditemukan di sekitar sub daerah aliran sungai (DAS) Sako, berjarak sekitar 15 km dari pusat Desa Semambu. Di lokasi itu ditemukan belasan knop (individu) rafflesia yang belum mekar, dengan ukuran berkisar antara 3-10 cm. Karena langka, bunga ini mengundang perhatian sejumlah peneliti. Nina Herdiani, peneliti dari Fakultas Kehutanan IPB yang berkunjung Juni 1998, menyebutkan, Rafflesia hasseltii berpotensi sebagai bahan obat-obatan bagi penyembuhan penyakit kanker. Sayang, hasil penelitian itu belum ditindaklanjuti, sehingga potensi sebagai bahan obat kanker belum bisa dipastikan. Biasanya bunga ini akan mekar antara Agustus hingga Desember. Di waktu mekar, lebar kelopak bunganya berkisar antara 35 - 60 cm. Warna kelopak menjadi merah bata dan putih pucat. Tumbuhan inang dari bunga ini berupa liana dari genus Tetrastigma, sangat tergantung dengan pohon-pohon tempat kelangsungan hidupnya. Kondisi bentuk dan struktur tajuk hutan alam yang berlapis-lapis akan menciptakan iklim yang ideal bagi kehidupan Rafflesia hasseltii. Sedikit saja ada perubahan —seperti pohon tumbang— akan mengubah secara drastis habitat mikronya. Karena itu cendawan ini perlui dilindungi dari aktivitas manusia yang merusak. Hanya saja, kawasan hutan di sekitar lokasi cendawan `muko rimau'semakin terancam. Bisa dari perladangan masyarakat, dan yang mengkhawatirkan datang dari PT Tebo Planta Karpusa, perusahaan yang akan mengkonversi areal hutan alam itu menjadi perkebunan kelapa sawit. Bila rencana itu terlaksana, kelangkaan Rafflesia hasseltii yang dikategorikan terancam punah benar-benar menjadi punah sama sekali (Diki Kurniawan). | |
www.warsi.or.id/bulletin/alamsumatera/ASP_Edisi11/asp11_9.htm
No comments:
Post a Comment