SERI LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 1993
PATMA RAKSASA sebagai PUSPA LANGKA
Nama latin : Rafflesia arnoldi
Ditemukan oleh rombongan Sir Thomas Stamfort Raffles (Gubernur East India Company di Sumatera dan Jawa) dan Dr. Joseph Arnord, seorang naturalis yang mengadakan ekspedis di Bengkulu pada tanggal 20 Mei 1818. kedua naman tersebut diabadikan menjadi nama latin bunga ini oleh Robert Brown.
Bunga terbesar di dunia dan sebagai tumbuhan asli Indonesia, ini termasuk kategori langka, hanya dapat dijumpai di Sumatera dan Kalimantan. Keunikan tumbuhannya adalah hanya merupakan miselium yang memparasit tumbuhan inang, tidak berdaun tetapi dapat menghasilkan bunga berukuran sangat besar. Penyebarannya yang sangat terbatas terdapat jumlah yang sedikit dan jarang dijumpai, maka Patma Raksasa digolongkan dalam status rawan (Vulnerable).
Dengan memilih tumbuhan ini sebagai PUSPA LANGKA, diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat untuk dapat menjaga kelestariannya.
Bunga berumah dua (bunga jantan dan betina terpisah), berdiameter mencapai 100 cm, berwarna merah coklat dan kasar permukaannya, kuncup yang berukuran kurang lebih 5 cm. Memerlukan waktu sekitar 9 bulan untuk mekar. Masa mekarnya hanya 4 hari, dan setelah diserbuki oleh serangga, diperlukan waktu kira-kira 7 bulan untuk menjadi buah. Buah yang terbentuk akan berisi ribuan biji-biji berbentuk bulat panjang berukuran kurang dari 0,5 mm.
Patma Raksasa adalah tumbuhan parasit sejati pada batang (akar) tumbuhan inang Tetratigma coriaceum, Cissis serrulata dan Cissus scariosa. Umumnya dijumpai pada batang yang menjalar di permukaan tanah di hutan primer maupun hutan yang agak terganggu pada daerah yang bergelombang maupun lereng dan selalu di bawah naungan di ketinggian 500-1.000 dpl.
Musim berbunganya sepanjang tahun, akan tetapi sangat tergantung dari kondisi lingkungannya.
SERI FLORA FAUNA TAHUN 2002
PATMA RAKSASA sebagai PUSPA LANGKA
Nama latin : Rafflesia arnoldi
Ditemukan oleh rombongan Sir Thomas Stamfort Raffles (Gubernur East India Company di Sumatera dan Jawa) dan Dr. Joseph Arnord, seorang naturalis yang mengadakan ekspedis di Bengkulu pada tanggal 20 Mei 1818. kedua naman tersebut diabadikan menjadi nama latin bunga ini oleh Robert Brown.
Bunga terbesar di dunia dan sebagai tumbuhan asli Indonesia, ini termasuk kategori langka, hanya dapat dijumpai di Sumatera dan Kalimantan. Keunikan tumbuhannya adalah hanya merupakan miselium yang memparasit tumbuhan inang, tidak berdaun tetapi dapat menghasilkan bunga berukuran sangat besar. Penyebarannya yang sangat terbatas terdapat jumlah yang sedikit dan jarang dijumpai, maka Patma Raksasa digolongkan dalam status rawan (Vulnerable).
Dengan memilih tumbuhan ini sebagai PUSPA LANGKA, diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat untuk dapat menjaga kelestariannya.
Bunga berumah dua (bunga jantan dan betina terpisah), berdiameter mencapai 100 cm, berwarna merah coklat dan kasar permukaannya, kuncup yang berukuran kurang lebih 5 cm. Memerlukan waktu sekitar 9 bulan untuk mekar. Masa mekarnya hanya 4 hari, dan setelah diserbuki oleh serangga, diperlukan waktu kira-kira 7 bulan untuk menjadi buah. Buah yang terbentuk akan berisi ribuan biji-biji berbentuk bulat panjang berukuran kurang dari 0,5 mm.
Patma Raksasa adalah tumbuhan parasit sejati pada batang (akar) tumbuhan inang Tetratigma coriaceum, Cissis serrulata dan Cissus scariosa. Umumnya dijumpai pada batang yang menjalar di permukaan tanah di hutan primer maupun hutan yang agak terganggu pada daerah yang bergelombang maupun lereng dan selalu di bawah naungan di ketinggian 500-1.000 dpl.
Musim berbunganya sepanjang tahun, akan tetapi sangat tergantung dari kondisi lingkungannya.
SERI FLORA FAUNA TAHUN 2002
RAFFLESIA
Nama latin : Rafflesia micropylora
Tumbuhan parasit inang Tetrastigma sp. Muncul di permukaan batang dekat tanah 60 cm dari permukaan tanah. Knop bulat, berukuran 10 – 15 cm. Krem keputihan hingga coklat merah kehitaman. Saat mekar berdiameter 30 – 60 cm, panjang kelopak perhiasan bunga (lobus perigonum) 16 – 18 cm, diameter diaphragma 20 – 25 cm dengan lubang kecil sekitar 3 – 9 cm.
Habitat : hutan primer
Persebaran : daerah Aceh (Sumatera)
http://www.menlh.go.id/PerangkoHLH/PerangkoHLH2002/PerangkoHLH2002-Raflesia.htm
No comments:
Post a Comment